Naufal rakha fahrezi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PT. X

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PT. X

NAUFAL RAKHA FAHREZI

D-III AKUNTANSI

49401800037

Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Mulyadi (2016:3) sistem akuntansi secara keseluruhan merupakan kebutuhan manajemen untuk mengelola perusahaan berupa laporan atau informasi keuangan dari koordinasi antara organisasi formulir, catatan, dan laporan.

Sistem Pengendalian Internal

Pengertian pengendalian menurut Mulyadi (2016:129) adalah sistem yang dibentuk untuk memeriksa ketelitian, menjaga aset organisasi dan keandalan data akuntansi, berupa metode, struktur perusahaan yang membuat kebijakan manajemen agar dipatuhi. Sedangkan menurut Sawyer (2008:60) Kontrol internal memiliki banyak konsep, menurut definisi COSO, definisi kotrol internal yaitu untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang usaha mencapai tujuan atas efektivitas operasi, keakuratan informasi keuangan serta kepatuhan atas peraturan hukum berlaku

Unsur Pokok Pengendalian Internal

Menurut Mulyadi (2016:130) sistem pengendalian internal mempunyai beberapa unsur yaitu:

1. Susunan perusahaan yang membagi tanggung jawab otorisasi secara tegas.

2. Prosedur pencatatan dan wewenang yang membuat perlindungan atas pendapatan, utang, dan aset serta beban.

3. Setiap divisi perusahaan yang diharuskan dapat menerapkan tugasnya yang sesuai dengan baik.

4. Pekerja mampu melakukan tugas sesuai tanggung jawabnya.

Persediaan

Menurut Stevenson (2014:179) Persediaan (inventory) adalah stok penyimpanan barang-barang. Sedangkan Mulyadi (2016:463) mengemukakan bahwa perusahaan dalam bidang dagang, mempunyai hanya satu jenis persediaan, ialah persediaan barang dagang, persediaan dagang adalah barang 4 yang diperoleh organisasi dalam keadaan jadi dan kemudian akan dijual lagi kepada pihak lain.

Pengendalian Persediaan

Menurut Assauri (2004:176) pengertian pengendalian persediaan yaitu sebuah kegiatan operasi oleh organisasi guna untuk menjaga kelancaran kegiatan produksi dan kegiatan penjualan atas kebutuhan barang dagang yang akan dibelinya secara efektif dan efisien.

Unsur Pengendalian Internal Persediaan

Menurut Mulyadi (2016:488) unsur pengendalian internal dalam penghitungan fisik barang persediaan digolongkan menjadi tiga yaitu:

1. Organisasi

a. Penghitungan jumlah fisik barang persediaan harus dilakukan tim dari fungsi penghitung, fungsi pemegang kartu, dan fungsi pengawas.

b. Tim harus dibentuk dengan terdiri dari petugas selain fungsi akuntansi dan gudang, evaluasi ini memiliki tujuan memberikan penilaian tanggung jawab kedua fungsi tersebut.

2. Sistem wewenang atas prosedur pencatatan

a. Daftar hasil perhitungan persediaan harus ada otorisasi ketua tim stok opname persediaan.

b. Pencatatan hasil perhitungan persediaan berdasarkan kartu yang sudah dicek oleh petugas pemegang kartu.

c. Harga yang dicantumkan adalah harga yang berasal dari kartu persediaan .

d. Penyesuaian atas kartu persediaan berdasarkan informasi (harga pokok ataupun kuantitas) tiap barang yang tercantum pada formulir penghitungan fisik.

3. Praktik yang sehat

a. Penggunaan kartu stok opname dicetak dengan nomor yang urut dan petugas harus bisa memberikan pertanggungjawaban atas penggunaannya.

b. Secara independen stok opname dilakukan dua kali atas setiap item persediaan, pertama dilakukan oleh penghitung dan kedua oleh pengecek.

c. Data dan kuantitas persediaan lain ada dalam bagian 2 dan bagian 3 yang disamakan oleh fungsi pemegang kartu stok opname sebelum data yang tertulis dalam bagian 2 kartu stok opname dicatat dalam formulir hasil penghitungan fisik.

d. Untuk menghitung jumlah persediaan harus dengan penuh ketelitian menggunakan peralatan dan metode.

4. Karyawan yang kualitasnya sesuai berdasarkan tanggung jawabnya

Beberapa pokok unsur pengendalian yang sudah dijelaskan di atas, unsur karyawan adalah sangat penting. Berupa baiknya pemisahan tugas dan peraturan sistem pencatatan serta cara yang direncanakan untuk mendukung terjadinya praktik sehat, semua itu tergantung dari manusianya. Berikut cara yang bisa diterapkan untuk menyeleksi pegawai yang dapat berintegritas dan kompeten:

a. Menyeleksi calon pegawai atas persyaratan yang kebutuhannya sesuai bidangnya.

b. Pengembangan dalam bidang pendidikan selama tetap menjadi karyawan perusahaan sesuai dengan keadaan perkembangan pekerjaannya.

Sumber data dan Jenis data

Sugiyono (2015:229) menyatakan bahwa objek penelitian dalam kualitatif yang diteliti menurut Spradley objek ini dinamakan kondisi sosial, berikut adalah tiga komponennya yaitu:

a. Place, atau tempat terjadinya interaksi.

b. Actor, subjek atau pelaku yang mempunyai peran tertentu.

c. Activity, kegiatan yang dilakukan subjek dalam kondisi sosial yang sedang terjadi.

Alat dan Metode Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Dalam metode pengumpulan data triangulasi, peneliti mengumpulkan data dari beberapa sumber yang berbeda, yaitu pada bagian fungsi pembelian, fungsi gudang, supervisor dan cabang outlet retail. Pengumpulan data tersebut dilakukan dalam beberapa waktu dan situasi yang bebeda, seperti pada waktu pagi hari ketika narasumber masih fresh, siang hari ketika penelitian berlangsung dan sore hari pada ketika narasumber telah 9 menyelesaikan tugasnya, dengan menggabungkan hasil observasi, wawancara pada narasumber yang berbeda, serta pengecekan langsung pada dokumen yang ada pada masing-masing fungsi yang berkaitan seperti kartu stok, surat jalan, invoice pembelian serta permintaan barang.

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisa yang dilakukan penulis ialah dengan melakukan pengumpulan data, menganalisa data serta menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang ada hubungannya dengan pengendalian persediaan barang dagang.

Pengujian Keabsahan Data

Menurut Sugiyono (2015:268) menyatakan bahwa pada penelitian ini, data atau temuan dapat dikatakan valid bila tidak terdapat perbedaan antara kenyataan yang sesungguhnya pada objek penelitian dan yang dilaporkan peneliti. Sedangkan reabilitas adalah kejadian tersebut bersifat ganda dan dinamis.

Didalam penelitian ini, uji kredibilitas yang dilakukan adalah dengan cara triangulasi.

Menurut Sugiyono (2015:273) menyatakan bahwa triangulasi ini adalah pemeriksaan data dari berbagai sumber dengan beberapa cara, dan berbagai waktu.

Sumber:

https://pengertiandefinisi.com/pengertian-sistem-informasi-akuntansi-menurut-para-ahli/#:~:text=Menurut%20Mulyadi%2C%20sistem%20informasi%20akuntansi,pengelolaan%20dan%20pengambilan%20keputusan%

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/11/pengertian-sistem-pengendalian-intern-menurut-para-ahli.html#:~:text=Pengertian%20pengendalian%20intern%20menurut%20Mulyadi,dan%20mendorong%20dipatuhinya%20kebijakan%

http://karyailmiah.narotama.ac.id/files/ANALISIS%20SISTEM%20PENGENDALIAN%20INTERNAL%20ATAS%20PERSEDIAAN%20BARANG%

http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/download/1500/1876#:~:text=Persediaan%20bahan%20baku,yang%20akan%20dihasilkan%20oleh%20perusahaan

http://eprints.polsri.ac.id/3339/3/BAB_2.pdf

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mirip judul skripsi saya 15 tahun yang lalu

03 Jun
Balas



search

New Post